1. Makanan Pokok
Makanan utama berfungsi
sebagai sumber tenaga bagi tubuh untuk dapat mampu malakukan aktifitas
sehari-hari. Contohnya seperti nasi, jagung, oat, kentang, gandum /
tepung terigu, serta umbi-umbian lainnya.
2. Lauk-Pauk
Lauk
pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pembangun pada
tubuh. Misalnya yaitu tempe, tahu, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
3. Sayur-Mayur
Sayur-sayuran
pada makanan memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan zat pengatur pada
tubuh. Contoh : Kangkung, bayam, terong, tomat, cabe, kacang panjang,
kol gepeng, labu siam, dan lain sebagainya.
4. Buah
Mirip
dengan sayur mayur, buah-buahan pada makanan memiliki fungsi untuk
memenuhi kebutuhan zat pengatur pada tubuh. Contohnya yakni apel,
manggis, markisa, kesemek, salak pondoh, duren, dan lain sebagainya.
5. Susu
Susu
sebagai pelengkap di mana tidak ada kewajiban atau keharusan kita untuk
mengkonsumsi atau meminumnya. Namun tidak ada salahnya jika kita minum
susu setelah makan, karena mengandung berbagai macam kandungan zat yang
berguna dan baik bagi tubuh kita.
Karena pada susu ini adalah
penyempurna atau makanan plus tambahan sebagai ending dari ke-empat
makanan di atas, akan dibahas secara lebih rinci beberapa susu yang
sangat penting untuk diketahui sehingga tidak asal-asalan memilih susu
sebagaimana keperluan atau kebutuhan.
Susu Sapi
Tradisi minum susu
sapi sudah dikenal sejak 6000-8000 SM di Mesir, karena manfaatnya bagi
kesehatan. Penelitian terakhir manfaat susu sapi adalah pelindung sel
kolon dari zat penyebab kanker. Selain itu, bermanfaat untuk mencegah
migren dan mengurangi sindrom pramenstruasi. Para ahli gizi menganjurkan
susu sapi rendah lemak bagi yang sedang menurunkan berat badan, agar
tetap memperoleh kalsium.
Susu sapi merupakan sumber vitamin D,
vi¬tamin K, dan kalsium, yaitu tiga nutrisi penting bagi kesehatan
tulang. Sedangkan kandungan vitamin B12 dan ribovlafin bermanfaat untuk
kesehatan kardiovaskular dan enerji. Penelitian terbaru menemukan bahwa
kandungan asam lemak pada susu sapi yang disebut conjugated linoleic
acid (CLA) berfungsi untuk membunuh sel kanker kulit dan kanker
payudara. Selain itu, CLA |uga bermanfaat untuk menurunkan kadar
kolesterol hingga mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh nadi
karena plak yang disebabkan kolesterol tinggi).
Susu Unta
Unta
berpunuk satu sudah dikembangbiakkan di daerah Selatan Arab Saudi sejak
3000 SM untuk dimanfaatkan daging dan susunya. Sebelum dikonsumsi susu
unta harus melalu proses pasteurisasi. Kandungan protein dan komposisi
asam lemaknya yang unik membuat susu unta tidak bisa menggumpal ketika
diasamkan dan kepala susunya tidak mudah dipisahkan. Itu sebabnya susu
unta tidak bisa dijadikan keju. Susu unta dikabarkan lebih bergizi dari
susu sapi, karena mengandung lebih sedikit lemak dan laktosa. Namun,
kandungan potasium, zat besi, dan vitamin C-nya lebih tinggi. Selain
itu, sebuah penelitian telah membuktikan bahwa susu unta mengandung
kolesterol 40% lebih rendah dari susu sapi. Soal kandungan mineral, susu
unta boleh dibanggakan, karena sodium dan magnesiumnya cukup tinggi.
Susu Kuda
Sama
seperti makhluk mamalia lain, kuda juga memproduksi susu setelah
melahirkan. Di Mongolia, Kazakhstan, dan Tibet susu kuda yang
difermentasi dijadikan minuman yang su-dah lazim dikonsumsi
masyarakatnya. Susu kuda bermanfaat untuk meningkatkan sistem imunitas
tubuh dan menstimulasi pembersihan organ dalam tubuh. Kandungan
vitaminnya cukup tinggi. Sedangkan kalori dan lemaknya lebih sedikit
dibanding susu sapi. Kandungan albuminnya yang tinggi membuat susu kuda
lebih mudah dicerna.
Susu Keledai
Masyarakat Yunani menganggap
susu keiedai sebagai obat terbaik. Pada masa Perang Dunia susu keiedai
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan susu para bayi yang tidak bisa
mendapat ASI. Kadar asam lemak, mineral, serta vitamin A, B, C, D, dan
E-nya sangat tinggi. Itu sebabnya susu ini bisa mencegah penuaan kulit,
mampu meregenerasi kulit, dan men|aga kelembabannya. Selain itu,
komposisi kan¬dungan gula dan protein susu keiedai mirip dengan
komposisi susu manusia. Karena itu, bisa diberikan kepada bayi.
Susu Kerbau
Susu
kerbau mudah dikenali dari warnanya yang putih bersih. Bahkan, lebih
putih dan susu sapi. Bisa diolah secara variatif menjadi mentega, keju,
susu kental manis, es krim, dan yogurt. Karena teksturnya lebih pekat
daripada susu sapi, susu kerbau lebih hemat ketika diolah. Susu kerbau
mengandung sedikit kadar air. Itu sebabnya susu ini mudah diolah.
Kandungan
laktosa, lemak, protein, kolesterol, dan asam lemak jenuhnya lebih
banyak diban¬ding susu sapi. Bahkan, kandungan lemaknya dua kali lebih
banyak daripada susu sapi. Banyaknya kadar lemak ini karena kerbau
membuang kelebihan lemak dari tubuhnya ke dalam susunya. Warna putih
pada susu ker¬bau disebabkan oleh sedikitnya kandungan pigmen karoten
kuning yang biasanya tanda adanya kandungan vitamin A.
Susu Kambing
Susu
kambing berguna sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi
susu sapi, karena kaseinnya lebih rendah daripada susu sapi, sehingga
lebih mudah dicerna. Namun, susu kambing sebaiknya direbus atau
dipasteurisasi, karena infeksi bakteri pada hewan jika menular pada
anak-anak melalui susu dapat menimbulkan penyakit brucellosis. Kandungan
kalori dan proteinnya memang lebih tinggi daripada susu sapi. Tetapi,
susu kambing miskin vitamin D, vitamin B12, folat, dan zat besi.
Susu Domba
Sama
seperti susu kambing, susu domba memiliki molekul lemak kecil, sehingga
lebih mudah dicerna ketimbang susu sapi. Susu domba juga bisa menjadi
susu pengganti bagi mereka yang alergi terhadap susu sapi atau susu
kambing. Tekstur susu ini pekat dan rasanya agak manis. Kandungan
mineral, seperti kalsium, fosfor, seng, dan vi¬tamin B kompleksnya
mencapai dua kali lipat susu sapi. Sayangnya, kandungan lemak jenuhnya
sangat tinggi.
Rabu, 24 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar